Di Semarang ada makanan yang terbuat dari teri nasi yang dikepel bulat dengan diameter sekitar 3cm, trus ntar dibalur dengan kocokan telur dan digoreng dan disebut Benyik (atau at least keluargaku mengenalnya dengan nama ini). Mamie dan tanteku dulu suka masak ini. Biasanya beliau beli Benyik yang sudah jadi di pasar, ntar di rumah tinggal goreng dengan telur.Dan aku benci sekali kalau di rumah lagi masak benyik ini. Karena, biarpun rasanya gurih, tapi kalau habis makan itu, tenggorokanku pasti gatal..
Karena pengalaman makan Benyik penggatal ini, aku juga jadi benci pada segala masakan yang mengandung teri nasi. Kalau ada nasi goreng dicampur teri, biarpun semua orang bilang enak, aku nggak akan mau mencicipi. Masih terbayang gatalnya..
Sampai waktu aku menikah dengan si Anak Pantai :). Rupanya dia penggemar segala macam ikan termasuk olahannya. Teri, terutama teri nasi termasuk salah satu favoritnya. Kalau lihat teri segar pasti minta dimasakin, kadang minta dipepes. Waktu masih punya maid yang pinter masak, urusan teri aku serahkan kepada mereka. Mau dipepes, dicampur daun pepaya, dan lain lain mereka bisa. Nah, setelah sekarang maidnya cuma bisa beberes rumah, terpaksa aku sendiri yang ngolah binatang yang, walaupun sudah jadi almarhum masih suka melotot galak ini.
Tanya tanya ke Mamie, Mamie bilang di goreng pakai telur aja. Walah...jadi benyik, lak'an? Gak doyan !!!
Tapi kata my best-chef-ever ini, teri dadar beda dengan benyik, benyik nggak pakai teri nasi segar...dan inilah resepnya :
Bahan :
150gr Teri nasi cuci bersih lalu tiriskan
3 butir Bawang putih
1/2 sdt garam
1/2 sdt penyedap rasa
2 butir telur ayam
Cara membuat :
Haluskan bawang putih, garam dan penyedap rasa
Campurkan pada teri nasi, aduk rata
Kukus selama 10 menit
Buang airnya, ambil terinya saja
Kocok lepas telur, masukkan teri
Dadar sesendok demi sesendok sampai matang
Setelah matang, aku cobain...lho....ternyata nggak gatal ! Asli, wuenak...dan bikin nasi di rumah cepet habis... Nggak ngerti si Benyik itu mengandung apa kok bikin tenggorokanku tersiksa....mungkin waktu nyuci terinya nggak bersih ya.... Entahlah, yang penting, kalau kapan kapan aku ke Semarang, aku mau belikan Benyik buat suamiku dan pengen tahu reaksinya :)